Muhamad Yasin
Muhamad Yasin
  • Dec 10, 2021
  • 6797

Menkominfo Sebut NTT Belum Ambil Bagian dengan Baik Mencetak Talenta Digital Melalui Program DTS

Menkominfo Sebut NTT Belum Ambil Bagian dengan Baik Mencetak Talenta Digital Melalui Program DTS
​Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate

NTT - ​Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dorong Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) agar lebih berpartisipasi dan lebih aktif dalam mencetak talenta-talenta digital yang selaras dengan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.

"NTT belum ambil bagian dengan baik. Jadi tahun depan jangan sampai tidak. Percuma itu kita bangun infrastruktur hulu (upstream) dan infrastruktur hilir (downstream-nya) kalau tidak bisa digunakan oleh masyarakatnya, ” ujar Johnny dalam Penandatangan Kerja Sama Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat di Ayana Hotel, Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam siaran pers, Jumat (10/12/2021) dikutip dari antaranews.

Salah satu cara yang bisa dilakukan agar Pemda maupun Pemkab bisa mencetak talenta digital kata dia, adalah dengan memanfaatkan program beasiswa seperti Digital Talent Scholarship (DTS) sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah itu bisa disiapkan untuk menjajal sektor digital.

Johnny menyatakan Program DTS diharapkan dapat mendorong masyarakat lebih produktif dalam beraktivitas di ruang digital.

Untuk itu DTS dihadirkan di NTT dengan langkah awal kerjasama melalui Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.

“Kominfo hadir untuk menjadi pendamping, menghantar daerah untuk memasuki era baru era transformasi digital melalui Program DTS. Hari ini kita hadir di Labuan Bajo sebagai piloting untuk dibicarakan kepada seluruh pemimpin daerah di Indonesia, ” katanya.

Khusus pelaksanaan Program DTS bekerja sama dengan Pemkab Manggarai Barat, Kementerian Kominfo menargetkan bisa melatih 5.000 orang menjadi talenta digital pada tahun 2022.

Target tersebut terbagi ke dalam 8 kategori pelatihan yang meliputi Vocational School Graduate Academy (VSGA) sebanyak 250 peserta, Digital Entrepreneurship Academy (DEA) untuk wirausaha dan pelaku UMKM sebanyak 2.940 peserta, Thematic Academy (TA) sebanyak 150 peserta dan Goverment Transformation Academy (GTA) yang ditujukan untuk ASN sebanyak 1.500 peserta.

Ada pula Talent Scouting Academy (TSA) sebanyak 30 peserta, Fresh Graduate Academy (FGA) sebanyak 90 peserta, dan Professional Academy (ProA) 30 orang.

“Dengan akselerasi pengembangan SDM Bidang Digital melalui Program DTS, kita berharap mampu bertumbuh dan berkembang dalam mendorong transformasi digital nasional, ” ujar Johnny.

Johnny memahami memang diperlukan usaha yang tidak mudah untuk merealisasikan program transformasi digital namun dengan usaha yang tak henti - henti maka nantinya masyarakat akan bisa terliterasi sehingga mejadi cakap secara digital.

Dengan dorongan aktif pemerintah daerah, tentunya program transformasi digital yang dicanangkan di Indonesia dapat dengan cepat terealisasi sehingga akhirnya masyarakat Tanah Air bisa maksimal memanfaatkan infrastruktur digital yang kini tengah diperkuat secara nasional.

Selain DTS, Kementerian Kominfo juga menghadirkan beragam level jenis pelatihan mulai dari tingkat dasar hingga tingkat advanced.

Pada tingkat dasar, Kementerian Kominfo menginisiasi Gerakan Literasi Digital Nasional (GLDN) bersama Siberkreasi.

Program pelatihan kecakapan literasi masyarakat itu tersedia dalam empat kurikulum yakni pengetahuan digital, skill digital, keamanan digital, beraktivitas dengan berbudaya serta beretika di ruang digital.

Pada level advanced, Kementerian Kominfo juga menyediakan Program Digital Leadership Academy (DLA) yang ditujukan untuk pimpinan di level pemerintahan termasuk pemerintah daerah.

Menkominfo menilai untuk program DTS dan DLA dihadirkan sebagai manifestasi semangat bangsa dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia Indonesia di bidang digital.

Cara ini menjadi langkah Kementerian Kominfo dalam memberikan program stimulus strategis yang bisa membuka langkah kolaboratif lintas sektor dalam upaya peningkatan kualitas SDM digital di Indonesia.

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU