Bupati Don Angkat Bicara Respon Keriuhan dalam Proses Pembangunan Waduk Lambo

    Bupati Don Angkat Bicara Respon Keriuhan dalam Proses Pembangunan Waduk Lambo
    Konferensi Pers di Aula VIP Kantor Bupati Nagekeo

    NAGEKEO - ​Berbagai keriuhan informasi/berita miring dalam proses Pembangunan Proyek Strategis Nasional yakni proyek pembangunan Waduk Lambo di Kabupaten Nagekeo belakangan ini, mendapat respon dari Pemeritah Kabupaten Nagekeo.

    Informasi yang ditanggapi Pemkab Nagekeo ialah terkait aksi para perempuan/ibu-ibu di wilayah pembangunan waduk tersebut bertelanjang dada melakukan penghadangan kepada Polisi yang datang ke lokasi itu untuk memastikan  proses pembangunan berjalan aman.

    Aksi bertelanjang dada ibu-ibu telah berulang kali dilakoni dan diyakini pula bahwa, dibalik sutradara aksi itu adalah penumpang gelap yang ingin mengambil kesempatan.

    Hal itu disampaikan sejumlah peserta audiens dalam kesempatan forum konferensi pers bersama sejumlah institusi terkait dan juga para awak media yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Nagekeo bertempat di Aula VIP Kantor Bupati Nagekeo, Jumat (17/12/2021).

    Sebagai pembicara dalam forum konferensi itu, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do mengungkapkan, proses pembangunan proyek strategis nasional Waduk Mbay berjalan sesuai rencana meski terjadi riakan-riakan kecil di lapangan. 

    “Itu sedang berjalan, saat ini sedang pengukuran final konstruksi bantalan. Keputusan Kementerian PUPR dua BUMN sekaligus karena waktu berakhir di 2024, bahkan ada skenario kalau bisa ada soft launching di akhir masa jabatan Presiden Jokowi” ujar Bupati Don Bosco.

    Menurut Don Bosco, masyarakat Nagekeo pada umumnya sudah lama menanti kehadiran waduk yang nantinya akan menyediakan pasokan air baku bagi masyarakat. Pasalnya, selama ini warga di wilayah sekitar waduk seperti Rendu, Lambo dan Ndora kerapkali dilanda kekeringan.

    Oleh karena itu, Bupati mengajak seluruh masyarakat Nagekeo di manapun berada mendukung proyek yang mendatangkan manfaat besar ini sehingga bisa selesai tepat waktu.

    “Kepada masyarakat Nagekeo seluruhnya, bagi yang mengharapkan manfaat besar waduk, mari kita mendukung project ini yang nantinya akan kita nikmati” ajak Bupati.

    Melihat daripada dinamika yang terjadi selama ini di lapangan, Bupati menilai bahwa masih ada segelintir orang yang tidak menginginkan proyek tersebut dibangun.Kendati demikian, Bupati memastikan dinamika tersebut bukan berarti menghambat ataupun membatalkan proses pelaksanaan pembangunan waduk.

    “Ini sudah jadi komitmen daerah. Yang masih mempersoalkan lokasi, ini sudah selesai, letaknya di mana itu sudah urusan teknis, ganti rugi sudah melalui apraisal, sekarang sudah pada tahapan pembayaran ganti untung” katanya.

    Terkait rumor yang selama ini beredar jika hak-hak pemilik lahan ataupun masyarakat adat tidak terakomodir, Don Bosco membantah jika isu tersebut tidak benar, dan sengaja digiring oleh segelintir orang yang tidak menginginkan waduk dibangun.

    “Isu di lapangan bahwa hak masyarakat tidak diperhatikan itu tidak benar, indentitas lahan masyarakat dilakukan secara terbuka, pemanfaatan waduk ini tidak hanya untuk umum, tapi untuk dirinya (warga yang menolak read-). Pemerintah dalam hal ini mengambil sikap yang sebijak mungkin, kita tetap fokus pada agenda kita, jadwal tidak tertunda lagi” tegasnya.

    Kepada satu dua individu yg merasa tidak puas, Pemerintah tetap menyiapkan saluran pengaduan sesuai dengan hukum yang berlaku yakni melalui Lembaga Pengadilan.

    “Silahkan mengadu ke sana, tapi tidak menghambat pembangunan. Pemerintah dalam hal ini mengambil sikap yang sebijak mungkin, kita tetap fokus pada agenda kita, jadwal tidak tertunda lagi” ungkapnya.

    Sementara Kapolres Nagekeo AKBP Agustinus Hendrik Fa’i mengatakan proses pelaksanaan pembangunan mulai dari tahapan awal dikawal aparat TNI/Polri.

    Kapolres memastikan bahwa tujuannya kehadiran aparat di lokasi bukan untuk menakut-nakuti warga, akan tetapi memastikan agar proses pembangunan berjalan aman dan lancar.

    “Tujuannya agar masyarakat masyarakat jangan menghalangi. Kehadiran TNI Polri untuk mengamankan proyek strategi Nasional, memastikan pelaksanaan proyek berjalan dengan damai sampai selesai tidak ada pelanggaran hukum” katanya.

    Meski fakta di lapangan masih ditemukan sebagian kecil warga yang bersikeras melakukan aksi protes, akan tetapi aparat TNI/Polri tetap bersikap tenang dan presisi dalam menghadapi masyarakat.

    “Masyarakat tidak mau dihalangi, menganggap kehadiran TNI Polri sebagai lawan, tugas kita memberikan pemahaman bahwa proyek itu sangat bermanfaat.Kita harapkan masyarakat bisa menerima itu” pungkasnya

    Pemkab Nagekeo Respon Keriuhan Terjadi Waduk Lambo
    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    Sikap Pemkab Nagekeo Hadapi Mobilisasi Masyarakat...

    Artikel Berikutnya

    Menkominfo Resmikan 16 BTS 4G di NTT, salasatunya...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Hendri Kampai: Kenapa Lapor Lagi? Emangnya Kantor Pajak Kerja Apa?

    Ikuti Kami