Kupang - Kapolda NTT, Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H, meninjau pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Anak di Posyandu Kemala Bhayangkari Polda NTT, jalan Catur Prasetya Asrama Polda NTT, Rabu (5/1/2022).
Pada kunjungan tersebut, Kapolda Setyo Budiyanto menekankan bahwa Pemerintah menargetkan jumlah peserta vaksinasi anak sebanyak 607.189 di Wilayah Nusa Tenggara Timur.
“Jadi ada target yang harus kita capai dengan jumlah anak yang ada di wilayah Nusa Tenggara Timur ini kurang lebih 607.189. Nah memang pencapaian sampai dengan saat ini masih sekitar 9.801, tentunya presentasenya masih agak kurang, namun sekali lagi ini menjadi target bagi kami semuanya, ” ujar Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H.
Ikut mendampingi Kapolda NTT pada kegiatan ini, Irwasda Polda NTT, Kombes Pol. Zulkifli, S.S.Tmk., S.H., M.M, dan Kabiddokkes Polda NTT, Kombes Pol dr. Sudaryono, serta sejumlah pejabat utama Polda NTT.
Vaksinasi Merdeka Anak yang menyasar anak-anak usia 6 hingga 11 tahun ini diikuti oleh anak-anak dari SDK St. Yoseph Naikoten Kota Kupang dan anak-anak sekitar lingkungan Asrama Polda NTT. Mereka yang datang didampingi oleh guru-gurunya dan ada pula yang didampingi oleh orang tuanya masing-masing ini tampak gembira dan tidak takut mengikuti vaksinasi.
Anak-anak ini pun mendapatkan hiburan dan diberi kuis oleh para anggota Polri dan tenaga kesehatan dari Biddokkes Polda NTT serta RS Bhayangkara Titus Uly Kupang.
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa takut anak-anak saat akan menerima vaksin.
Target dari vaksinasi Merdeka anak yang digelar di Posyandu Kemala Bhayangkari Polda NTT ini sendiri menargetkan sebanyak 150 dosis dengan menggunakan vaksin Sinovac.
Kegiatan ini pun dilaksanakan serentak di seluruh Polda jajaran sekaligus dilaunchingnya pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Anak oleh Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, dan Menko PMK, Muhadjir Effendy, secara virtual dari Polda Metro Jaya, Jakarta.
Kapolda NTT, Irjen Pol Setyo Budiyanto, S.H., M.H, menyampaikan bahwa hari ini sebagaimana diinstruksikan dari pusat untuk melaksanakan vaksinasi merdeka anak atau kemudian sedikit dirubah menjadi imunisasi merdeka anak. Disebutnya dalam rangka mendukung terlaksananya proses imunisasi merdeka anak ini, tentunya harus didukung oleh stakeholder yang ada.
“Dengan dukungan stakeholer yang ada, khususnya terhadap anak ini, tentunya melibatkan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kemudian Dinas Kesehatan, partisipasi dari semua orang tua kemudian semua pihak untuk bisa mendukung terlaksananya proses imunisasi merdeka terhadap anak, ” sebut Kapolda NTT.
Baca juga:
BPOM Setujui EUA Pertama Vaksin Covid-19
|
Dikatakannya, disadari bersama bahwa proses belajar tatap muka juga sudah mulai berjalan, yang mana harapannya kalau bisa mencapai sesuai dengan target yang tentunya nanti bisa berpengaruh kepada proses tatap muka dengan kegiatan-kegiatan lainnya.
“Harapannya, anak-anak ini semua bisa tervaksin atau terimunisasi dengan baik, kemudian bisa juga mengajak teman-temannya yang mungkin masih ragu, bahwa proses imunisasi atau vaksin ini sebenarnya adalah proses yang tidak rumit kemudian tidak sakit, ” harap orang nomor satu di Polda NTT ini.
Kapolda juga berharap agar orang tua bisa mendampingi dan menemani anak-anaknya selama proses imunisasi ini sehingga anak-anak ini memiliki moril dan psikologi yang baik. Dijelaskan bahwa, pelaksanaan imunisasi (vaksinasi) bagi anak ini dilakukan oleh wilayah yang target vaksinasinya telah mencapai di atas 70 persen, namun dapat juga dilakukan oleh wilayah lainnya yang belum mencapai target 70 persen.
“Terhadap yang belum itu memang belum ditarget terhadap anak-anak, tapi tentunya ini situasional. Artinya kalau dirasa yang di wilayah-wilayah atau kabupaten yang belum 70 persen, tapi kemudian bisa melakukan terhadap anak-anak ini, saya membebaskan untuk berimprovisasi, khususnya kepada para Kapolres, silahkan melanjutkan kegiatan seperti itu, ” jelas Kapolda NTT.
Hal tersebut, tambah Kapolda, dilakukan dengan harapan setelah anaknya divaksin orang-orang dewasa dan/atau lansia yang belum divaksin kemudian setidaknya malulah sama anak-anak.
“Anak-anaknya saja sudah mau, tentu orang tua kemudian yang tidak mau untuk vaksin ini menjadi satu hal yang kurang positiflah. Nah itu kita balik, jadi kita harapkan pelaksanaanya secara general semua itu, kita instruksikan untuk melakukan imunisasi terhadap anak-anak ini, ” tandas Setyo Budiyanto. (KRISNA/Red)